Jangan Mau Jadi Orang Gajian Seumur Hidup

Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian

Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian - Tahukah Anda bahwa sampai saat ini, warga negara Indonesia yang menyandang predikat penggangguran sudah mencapai angka lebih dari 45 juta orang. Angka yang terdiri dari penggangguran resmi, pencari pekerja, korban PHK, dan setengah pengangguran ini diperkirakan akan terus bertambah, seiring dengan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi di negara kita ini yang memakai sistem ekonomi kapitalis.

Kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM, TDL hampir 100% pada tiap kenaikannya, bukannya menjadkan daya beli masyarakat semakin meningkat, malah semakin memperparah keadaan rakyat  Indonesia saat ini. Yang miskin tambah miskin yang sengsara tambah melarat. Sekalipun ada kebijakan dana BLT bagi masyarakat sebanyak 15,5 juta warga miskin,  ini sebuha alternatif kebijakan yang sama sekali m tidak mampu  merubah keadaan ekonomi negara ini menjadi lebih baik, malah sebaliknya. 

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang katanya berpihak kepada rakyat  miskin itu,  sebagian  besar perusahaan mem- PHK sebagian karyawannya. malah tidak sedikit yang gulung tikar, karena sudah tidak mampu laghi menggajinya. naiknya harga BBM, diikuti pula dengan melambungnya harga barang lainya. dengan pertimbangan itu, beberapa perusahaan pun enggan menaikan gaji karyawannya.

Jangan Mau Jadi Orang Gajian Seumur Hidup

Kondisi bangsa kita yang sangat memperhatinkan ini,  setidaknya jadi motivasi bagi kita untuk turut pula memikkirkan solusinya bagi mereka (sambil menunggu perubahan perpolitikan ekonomi kapitalis menuju kepada perpolitikan ekonomi Islam di bawah naungan khilafah Islamiyah; bagaimana nasib mereka, nasib keluarga,  dan masa depan yang akan mereka hadapi.

Beberapa orang mungkin  boleh bersyukur karena kejadian itu PHK tidak menimpa dirinya.  "Biarlah orang lain saja  yang mengalaminya, asalkan jangan menimpa saya. Saya akan punya tanggungan keluarga. Anak-anak dan istri yang harus dibiayai. Belum lagi biaya lainnya. Hutang kesana kemari, Alhamdulillah, PHK itu tidak menimpa saya"

Seegois itukah ia? Ia hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya saja. Ia tidak berpikir orang lainpun membutuhkan b iaya untuk memenuhi kebuituhan hidupnya seperti halnya diri dan keluarganya. Keinginan untuk membantu orang lain untuk memberdayakan, merangkulnya dan memberikan sebuah peluang pekerjaan/peluang usaha dengan penghasilan tetap, sama sekali tidak pernah terpikir olehnya,  Asal dirinya memiliki pekerjaan tetap, asal kebutuhan hidup keluarganya telah terpenuhi, semua itu sudah terasa cukup baginya. sungguh sangat disayangkan!

Jangan Mau Jadi Orang Gajian Seumur Hidup

Kepada  siapa saja yang saat ini menempati posisi sebagai karyawan yang sukses di manapun Anda berada, ada yang ingin saya sampaikan ... pahami dan mari laksanakan bersama ....

Bagi Anda, maukah Anda memberikan kesempatan kepada mereka, memberikan peluang usaha kepada mereka untuk menggantikan posisi Anda di tempat kerja Anda sekarang ini? Maukah Anda berhenti dari tempat kerja Anda, kemudian menciptkan lapangan pekerjaan baru dengan cara  membuka sebuah perusahaan? Walaupun pada awalnya kecil-kecilan, untuk sekedar menyenangkan diri mereka, dan mengangkat harga dirinya dengan diangkat menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap di perusahaan Anda?

Anda sebenarnya sudah punya pengalaman  plus mungkin sudah punya simpanan baik ilmu maupun modal yang hasil Anda menabung selama jadi karyawan, Anda tidak perlu pusing dan khawatir modal anda sudah cukup besar. kenapa Anda tidak dari sekarang untuk berhenti  atau kelaur jadi karyawan, dan merintis untuk membuka usaha/mendirikan perusahaan, sehingga Anda dapt membuka lagi kesempatamn/peluang pekerjaam/usaha kepada yang lain yang belum mendapatkan pekerjaan..? Saatnya Anda berhenti jadi orang gajian saat ini juga! jadilah pengusaha niscaya dengan kekuasan Allah Anda akan bebas waktu, bebas uang, dan bebas apa  saja yang bermanfaat karena Anda telah merdeka menjadi pengusaha

Jangan Mau Jadi Orang Gajian Seumur Hidup

Share: